Rabu, 07 Desember 2011

IDENTIFIKASI BAKAT SISWA SD


IDENTIFIKASI BAKAT SISWA SD

Pemanduan bakat adalah suatu model pengidentifikasian bakat terdiri dari 10 butir tes yang bertujuan untuk menemukan potensi anak usia 11 - 17 tahun dalam berolahraga yang disesuaikan dengan karakteristik dan potensi anak tersebut.

Kesepuluh butir tes tersebut adalah:
1.        Tinggi Badan;
2.        Tinggi Duduk;
3.        Berat Badan;
4.        Rentang Kedua lengan;
5.        LemparTangkap Bola Tenis;
6.        Lempar BolaBasket;
7.        Loncat Tegak;
8.        Lari Kelincahan;
9.        Lari Cepat 40 meter; dan
10.    Lari Multitahap.

Keterangan :
a.         Ada sepuluh butir tes di dalam sport search. Pelaksanaan seluruh butir tes dalam suatu sesi (session \) berdurasi 90 menit yang memungkinkan dilaksanakan dengan persport bandingan antara testi dan tester sebesar 10:1.
b.        Perlu mengatur urutan butir tes dalam dua bagian atau lebih. Apabila dikelompokkan dalam dua bagian, maka sebaiknya menggunakan lima tester. Masing-masing tester sebaiknya menangani satu pos pengeposan dan testi sebaiknya melakukan dari satu pos ke pos lain.
c.         Urutan pelaksanaan tes yang disarankan adalah bagian pertama, meliputi tinggi badan, tinggi duduk, berat badan, rentangan lengan dan lempar-tangkap bola tennis; kemudian bagian kedua, meliputi melempar bola basket, loncat tegak, lari kelincahan, lari cepat 40 meter, dan lari multitahap.
d.        Perlu diperhatikan bahwa lari multitahap dilaksanakan yang paling akhir dalam bagian yang kedua. Jika testi atau siswa dilatih secara mamadai, maka testi dapat membantu melaksanakan tes tersebut.
e.         Testi senior dapat membantu dalam melaksanaka pengetesan sebagai bagian dari studi pendidikan jasmani yang lebih tinggi.
f.         Untuk melaksanakan tes dapat menggunakan gedung olahraga atau bagian ruang dalam aula olahraga. Tempat tersebut harus memiliki permukaan atau lantai yang tidak licin, terutama untuk pelaksanaan lari kelincahan. Apabila lantai berdebu, maka waktu pelaksanaan tes ini akan menjadi lebih lambat. Apabila terjadi hal semacam itu, lebih baik tes lari kelincahan dilakukan pada permukaan batu bara atau di halaman.
g.        Pelaksanaan lari cepat 40 meter perlu diukur dan dilakukan di tempat terbuka. Lintasan harus lurus, rata dan ditempatkan pada angin yang melintang (cross wind). Apabila menggunakan permukaan berumput, pilihlah permukaan yang kering.
h.        Testi harus mengenakan pakaian olahraga yang layak (berupa T-shirt dan celana pendek atau skirt ) dengan alas kaki sepatu olahraga. Pakaian ini sebaiknya digunakan untuk seluruh tes kecuali apabila ada perkecualian yang disebutkan secara khusus di dalam tata cara tes (misalnya pelepasan sepatu untuk pengukuran tinggi).
i.          Testi harus melakukan pemanasan secara menyeluruh termasuk aktivitas aerobic ringan dan peregangan baik pada tubuh bagian atas maupun bawah sebelum pelaksanaan tes melempar bola basket, loncat tegak, lari kelincahan, lari cepat 40 meter dan lari multitahap.
j.          Testi harus diberi informasi sebelumnya mengenai tugas-tugas dan tujuan tes pengukuran tersebut. Dalam tiap kesempatan, testi harus didorong agar malakukan yang terbaik. Berikan dorongan-dorongan sewaktu testi melaksanakan tes tersebut.
Testi harus diberi kesempatan melakukan latihan atau percobaan hanya dalam tugas penangkap bola. Percobaan semacam ini sebaiknya dilakukan sehingga testi memahami persyaratan-persyaratan dalam melakukan tes tertentu dan telah mencoba “merasakannya”. Percobaan tidak diperkenankan untuk butir tes lain yang manapun karena akan diberikan dua kali percobaan, kemudian dicatat hasil terbaik dari dua kali pelaksanaan tes tersebut. Testi hendaknya diberi waktu istirahat diantara tes satu dengan yang lain (sebaiknya tester mengetes seluruh testi kemudian mengulanginya untuk melakukan tes yang kedua. Untuk memberikan waktu istirahat yang cukup bagi testi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar