IDENTIFIKASI BAKAT SISWA SD
Pemanduan bakat adalah suatu model
pengidentifikasian bakat terdiri dari 10 butir tes yang bertujuan untuk menemukan
potensi anak usia 11 - 17 tahun dalam berolahraga yang disesuaikan dengan karakteristik
dan potensi anak tersebut.
Kesepuluh butir tes tersebut adalah:
1.
Tinggi Badan;
2.
Tinggi Duduk;
3.
Berat Badan;
4.
Rentang Kedua lengan;
5.
LemparTangkap Bola Tenis;
6.
Lempar BolaBasket;
7.
Loncat Tegak;
8.
Lari Kelincahan;
9.
Lari Cepat 40 meter; dan
10.
Lari Multitahap.
Keterangan
:
a.
Ada sepuluh butir tes di
dalam sport search. Pelaksanaan seluruh butir tes dalam suatu sesi (session
\) berdurasi 90 menit yang memungkinkan dilaksanakan dengan persport bandingan
antara testi dan tester sebesar 10:1.
b.
Perlu mengatur urutan
butir tes dalam dua bagian atau lebih. Apabila dikelompokkan dalam dua bagian,
maka sebaiknya menggunakan lima tester. Masing-masing tester sebaiknya
menangani satu pos pengeposan dan testi sebaiknya melakukan dari satu pos ke
pos lain.
c.
Urutan pelaksanaan tes
yang disarankan adalah bagian pertama, meliputi tinggi badan, tinggi
duduk, berat badan, rentangan lengan dan lempar-tangkap bola tennis; kemudian bagian
kedua, meliputi melempar bola basket, loncat tegak, lari kelincahan, lari
cepat 40 meter, dan lari multitahap.
d.
Perlu diperhatikan bahwa
lari multitahap dilaksanakan yang paling akhir dalam bagian yang kedua. Jika
testi atau siswa dilatih secara mamadai, maka testi dapat membantu melaksanakan
tes tersebut.
e.
Testi senior dapat
membantu dalam melaksanaka pengetesan sebagai bagian dari studi pendidikan
jasmani yang lebih tinggi.
f.
Untuk melaksanakan tes
dapat menggunakan gedung olahraga atau bagian ruang dalam aula olahraga. Tempat
tersebut harus memiliki permukaan atau lantai yang tidak licin, terutama untuk
pelaksanaan lari kelincahan. Apabila lantai berdebu, maka waktu pelaksanaan tes
ini akan menjadi lebih lambat. Apabila terjadi hal semacam itu, lebih baik tes
lari kelincahan dilakukan pada permukaan batu bara atau di halaman.
g.
Pelaksanaan lari cepat 40
meter perlu diukur dan dilakukan di tempat terbuka. Lintasan harus lurus, rata
dan ditempatkan pada angin yang melintang (cross wind). Apabila menggunakan
permukaan berumput, pilihlah permukaan yang kering.
h.
Testi harus mengenakan
pakaian olahraga yang layak (berupa T-shirt dan celana pendek atau skirt
) dengan alas kaki sepatu olahraga. Pakaian ini sebaiknya digunakan untuk
seluruh tes kecuali apabila ada perkecualian yang disebutkan secara khusus di dalam
tata cara tes (misalnya pelepasan sepatu untuk pengukuran tinggi).
i.
Testi harus melakukan
pemanasan secara menyeluruh termasuk aktivitas aerobic ringan dan peregangan
baik pada tubuh bagian atas maupun bawah sebelum pelaksanaan tes melempar bola
basket, loncat tegak, lari kelincahan, lari cepat 40 meter dan lari multitahap.
j.
Testi harus diberi
informasi sebelumnya mengenai tugas-tugas dan tujuan tes pengukuran tersebut.
Dalam tiap kesempatan, testi harus didorong agar malakukan yang terbaik.
Berikan dorongan-dorongan sewaktu testi melaksanakan tes tersebut.
Testi harus diberi
kesempatan melakukan latihan atau percobaan hanya dalam tugas penangkap bola.
Percobaan semacam ini sebaiknya dilakukan sehingga testi memahami persyaratan-persyaratan
dalam melakukan tes tertentu dan telah mencoba “merasakannya”. Percobaan tidak
diperkenankan untuk butir tes lain yang manapun karena akan diberikan dua kali
percobaan, kemudian dicatat hasil terbaik dari dua kali pelaksanaan tes
tersebut. Testi hendaknya diberi waktu istirahat diantara tes satu dengan yang
lain (sebaiknya tester mengetes seluruh testi kemudian mengulanginya untuk melakukan
tes yang kedua. Untuk memberikan waktu istirahat yang cukup bagi testi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar